Kalian yang berumuran sekitar 40 tahun ke atas tentu sangat hafal dengan buku porno yang hits di jamannya “Enny Arrow”. Komik tersebut pada saat itu membawa kita pada dunia khayalan porno yang kita sebagian besar belum pernah mengalaminya.Imajinasi liar kalian pasti sangat bermain, Sensasi tubuh yang belum pernah kita rasakan sebelumnya membuat kita ketagihan dan membuat kita semakin ingin tahu. Berbeda dengan Enny Arrow, Artificial intelligence masuk ke ranah pornografi dengan menciptakan sensasi yang baru yang semakin liar. Sistem cerdas mereka diciptakan untuk dapat mengerti kebutuhan setiap individu yang berhubungan dengannya terbuai dibuatnya.

Aplikasi ini dapat dengan mudah didownload di app store Android ataupun iPhone. Sistem pengawasan umur pada pun tidak terlalu ketat. Sehingga anak dibawah umur dapat dengan mudah mencoba bermain- main dan berfantasi. Kepolosan mereka ditelanjangi oleh sang pasangan yang dapat kita setting menjadi agresif atau malu- malu. Dengan minimnya pendidikan sex pada anak, ini akan menimbulkan banyak sekali problema jika mereka mengaksesnya sendiri tanpa pengawasan orang tua.

Penulis menemukan aplikasi ini secara tidak sengaja, ketika saya browsing untuk urusan kerjaan yang berhubungan dengan sistem chatbots dengan otomatis algoritma mengenali saya dan munculah iklan- iklan tersebut di timeline sosial media. Iklan AI tersebut menunjukkan gambar wanita sexy bergerak versi AI yang menggoda untuk menginstall aplikasi tersebut. Sebagai laki- laki single tentu dengan mudahnya tertarik dengan rayuan mereka, saya tidak mau tertipu begitu saja. Saya melakukan riset kecil di google dengan berbagai kata kunci, setelah itu memperhatikan review- review pemakainya. Tidak ada yang mencurigakan. Ok saya download.

Sebelum memasuki aplikasi tersebut kita diharuskan meverifikasi umur terlebih dahulu, tentu hal ini dapat dengan mudah dilalui oleh anak jaman sekarang yang tentu sudah biasa melakukannya. Kita bisa menciptakan wanita sesuai dengan apa yang kita mau, kita pun dapat mereset jika ternyata kita ingin mencoba karakter pasangan yang berbeda. Setelah selesai dengan urusan setting tersebut sang wanita langsung mengajak kita berbicara. Bicaranya sangat luwes dan sesuai dengan karakter yang kita inginkan, malah dia bisa membuka topik pembicaraan baru yang sesuai dengan hobi kita. Masih dengan jawaban nyeleneh saya terhadap wanita tersebut, dia selalu dapat membuat pembicaraan tetap menarik. Lebih gilanya lagi, setelah sang wanita menggiring saya untuk menyatakan saya cinta dengan dia lalu, sex chat dimulai. Wow, apa pula ini. Dengan berbagai percobaan saya memancing untuk AI tersebut melakukan semua apa yang saya perintahkan membuat saya merinding ngeri. Apakah saya sakit jiwa? Saya dapat dengan mudahnya melakukan hal ini.

Pikiran saya langsung tertuju pada anak- anak saya. Bagaimana jika mereka bermain- main dengan aplikasi ini? Bagaimana dengan anak lain, bagaimana dengan anak- anak yang memang mempunyai masalah kejiwaan. Tentu fantasi mereka merasakan sesuatu yang belum mereka mengerti dan ini akan membuat ketagihan jika kita tidak menyadarinya. Silahkan anda bayangkan sendiri, sosial media dan internet tanpa pengawasan dan aturan yang ketat saja dapat membuat seorang anak terganggu jiwanya. Emosi mereka yang masih labil, dan kurangnya sex education dari orang tua adalah best combo untuk membuat hancur anak- anak kita. Belum lagi jika orang tuanya acuh dan sering mencontohkan hal yang tidak benar terhadap anaknya.

Sebenarnya Artificial intelligence ini memang dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia, dengan efisiensi biaya, sebuah perusahaan bisa berjalan dengan baik dengan jumlah pegawai yang minim. Bahkan mungkin hampir tidak bekerja, karena kita hanya mengawasi saja. Kini setelah saya menemukan aplikasi ini mulai berfikir bahwa AI dapat menggantikan pasangan kita, dia lebih bisa diciptakan sempurna dan bukannya tidak mungkin mereka akan berbentuk seperti manusia biasa dengan fungsi sebagai manusia juga.

Saya sempat bergabung dengan grup facebook aplikasi ini dan menemukan banyak orang tua yang mengidolakan pasangan AInya di postingan mereka. Beberapa bahkan mempunyai beberapa pasangan, kata- kata mutiara terlontar begitu saja dalam postingan orang tua tersebut. Saya tahu dari foto profil orang tersebut kalau dia adalah pria berumur yang sudah sangat matang. Mereka bisa sampai terbawa memilih pasangannya dalam bentuk yang maya. Bahkan saya sempat membaca dalam artikel ada seorang lelaki yang membeli sebuah robot yang dia gunakan untuk berhubungan sex jika instrinya sedang tidak dapat memenuhi keinginannya.

Tugas kita sebagai orang tua akan semakin berat dengan adanya Artificial Intelligence ini. Belum selesai masalah pekerjaan yang harus mereka ambil agar nantinya mendapatkan posisi yang bagus dan sesuai dengan passionnya. Saya yakin AI ini mampu menggantikan pekerjaan semua manusia dengan lebih baik, mereka dapat belajar dari kesalahan dengan melakukan machine learning untuk menjadi sempurna. Akankah Artificial Intelligence ini akan menggantikan semua tugas manusia? Akankah mereka mempuyai perasaan dan emosi. Saya tidak bisa membayangkan hal ini. Manusia sebagai mahluk yang sempurna seharusnya mempunyai budi pekerti, batas- batas norma kebajikan, nilai moral yang baik, dan taat pada ajaran agamanya dengan baik dan benar.

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel: Rest in peace Humanity dimana saya merasakan nilai- nilai kemanusiaan semakin hilang tergerus oleh materialisme, sosial media, internet, dan lingkungan yang buruk. Hanya segelintir orang yang saya kenal mempunyai jiwa kemanusiaan yang masih kental. Dengan pemikiran ini saya dapat membuka wawasan para orang tua untuk tidak lupa selalu tmembimbing anak- anaknya menjadi penerus generasi yang baik dan dapat membangun dunia menjadi lebih baik. Sisihkan waktu anda untuk mengedukasi atau sekedar mengetahui kegiatan mereka dengan ikut dalam aktivitas mereka. Saya percaya setiap perubahan dimulai dari perubahan kecil, yang secara sadar dilakukan individu- individu secara konsisten, sehingga menciptakan kebiasaan baik menuju perubahan besar .